Anggota Komisi III Haji Ihsan S,HI | dokumentasi Journalntbnews|
LOMBOK TENGAH (NTB) Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dinilai tidak serius menangani masalah sampah. Hal ini terlihat pada musim Hujan, Banyak di berapa titik dikecamatan banjir bahkan dikota Praya Hujan Turun. Banyak Saluran Irigasi yang tersumbat oleh sampah sehingga menyebabkan Banjir Airnya Mengalir ke Jalan Raya.
Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah dari Komisi III H Ihsan S,HI mempertanyakan keseriusan eksekutif dalam menangani darurat sampah yang semakin mengkhawatirkan dikabupaten Lombok Tengah.
Kurangnya Alokasi Anggaran untuk Penanganan Sampah
H Ihsan S,HI yang juga merupakan politikus PKB, menegaskan bahwa kebijakan refocusing atau efisiensi APBD 2025 sama sekali tidak menyentuh persoalan penanganan sampah. "Fakta di lapangan menunjukkan tidak adanya keseriusan untuk membereskan darurat sampah. Ini terlihat dari tidak adanya draf anggaran untuk penanganan sampah," tegas Haji Ihsan dalam keterangan persnya pada Jum'at 11 April 2025.
Padahal, penanganan sampah di Kabupaten Loteng saat ini hanya mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sementara di kawasan Praya Tengah.
Upaya Kabupaten Lombok Tengah khususnya di kota Praya menjadi Daerah Bersih dinilai sulit terwujud tanpa sinergitas dan dukungan nyata dari pemerintah daerah. Meski Kelurahan/desa-desa di Kabupaten Lombok Tengah didorong untuk membangun TPS melalui anggaran dana desa, tidak ada dukungan konkret dari APBD.
Haji Ihsan mengingatkan, sampah akan menjadi bom waktu yang tidak lama lagi akan kembali tersumbat di saluran air dibeberapa tempat dikabupaten Loteng. Ini akibat tidak adanya TPA dan penanganan yang serius dari Pemkab Loteng.
Evaluasi dan Komitmen Lingkungan
Sebagai mantan aktivis Haji Ihsan menyarankan Pemda Kabupaten Loteng untuk segera menggali akar masalah dan melakukan monitoring serta evaluasi secara rutin dan masif. "Pemerintah tidak boleh hanya fokus pada hal-hal teknis seperti mengangkut dan membuang sampah ke TPA. Harus ada upaya untuk mematuhi komitmen dan meluruskan niat ke depan yang lebih berpihak pada lingkungan hidup," ujarnya.
Ihsan menilai, jika tidak ada langkah serius dari pemerintah, masalah sampah di Kabupaten Loteng berpotensi menjadi krisis lingkungan yang lebih besar. Tanpa TPA dimasing masing Kelurahan/Desa, Kecamatan yang memadai dan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, sampah akan terus menumpuk dan mencemari lingkungan." Kita harus memiliki komitmen soal TPA dikabupaten Lombok Tengah, agar kedepannya Loteng menjadi Daerah Bersih.
Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pada kualitas hidup dan pariwisata di wilayah Kabupaten Loteng. (*)