Photo Bersama Segenap Pengurus Partai Hanura Pada Acara, Muscab Lub Pengurus DPC Partai Hanura berlangsung disekertariatnya dijalan umum Ketejer Praya. Rabu (12/6/2024).
Lombok Tengah (NTB). Pengurus DPC PARTAI Hanura melaksanakan musyawarah cabang luar biasa (Muscab Lub) partai Hanura berlangsung di kantor Hanura dijalan Ketejer Praya kabupaten Loteng, Rabu (12/6/2024).
Zainul Munawir Plt Muscab Lub menyampaikan, Tidak serta merta Muscab Lub DPC Partai Hanura Loteng ini dilaksanakan melainkan prosesnya sudah berlangsung dari satu Bulan lalu yakni tanggal 27 Mei 2024," berdasarkan Surat DPP Partai Hanura No : A/ O36/DPP. Hanura/V/2024, tanggal 27 Mei 2024, saya sendiri menerima surat mandat dari DPD diteruskan ke DPC Hanura yang kemudian kami bersama kawan-kawan melakukan musyawarah, kebetulan kami ditugaskan sebagai Plt," jelas Zaenul Munawir yang juga ketua tim Panitia penjaringan Pilkada (TPPP) Kabupaten Lombok Tengah. Dalam Muscab Lub Partai Hanura kali Ini, semua Pengurus Partai Hanura sepakat untuk memilih Anggota Dewan terpilih Sugiarto sebagai ketua DPC Hanura Periode 2024-2029," Muscab Lub dihadiri oleh lebih dari 70% kawan-kawan pengurus PAC artinya telah bersepakat untuk saudara Sugiarto sebagai ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Lombok Tengah," jelasnya.
Politik Hanura Masih Mengikuti ProsesSementara Ketua DPC Partai Hanura, Sugiarto mengaku, Partai Hanura mendapatkan satu kursi di DPRD Kabupaten Loteng pada Pileg 2014 lalu, namun pihaknya belum menentukan siapa bakal calon bupati dan wakil bupati Loteng, yang akan diusung pada pilkada Loteng digelar 27 November 2024 mendatang," politik ini kan masih dinamis, sikap politik Hanura siapa didukung, nantilah kan masih mengikuti proses,"katanya. Sugiarto juga menegaskan Hanura tidak memasang target dalam Pilkada 2024, dia hanya berharap para pemimpin daerah tersebut konsisten untuk mensejahterakan daerah yang pada akhirnya akan menyejahterakan seluruh masyarakat kabupaten Lombok Tengah. Dia juga mengatakan, Hanura terbuka untuk membangun koalisi dengan semua pihak, seraya mengatakan peta koalisi Pilkada akan sangat berbeda, karena tiap daerah mempunyai kebijakan dan situasi yang berbeda dalam menentukan mitra koalisi. (**)
Editor. Rossi
Sumber. Journalntbnews