Lombok Tengah (NTB). Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri H. M. Nursiah Membuka Acara Open Hause dipendopo satu dan Pendopo Dua dalam Rangka Halal Bihalal Lebaran Ketupat. Selain di pendopo Halal Bihalal Juga di Acarakan di Kantor Halaman Bupati Loteng di Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Loteng. Banyak Tamunya yang Hadir belum lama ini termasuk Pj Gubernur NTB, H Lalu Gita Ariadi dan sejumlah kepala OPD Lingkup Pemprov NTB. Dalam kesempatan ini Bupati dan Wabup menjamu Pj Gubernur Lalu Gita dengan Tradisi Berhubung di Halaman Kantor Bupati Belum Lama ini.
Photo Ekslusif JournalntbNews//// Bupati dan Wakil BUPATI saat Acara Halal Bihalal di Halaman Kantor Bupati Loteng di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Loteng.
PEMDA Kabupaten Lombok Tengah menggelar tradisi Lebaran Topat hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M yang dirangkaikan dengan Halal Bihalal.
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Komplek Kantor Bupati Lombok Tengah itu diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemkab Lombok Tengah.
Kegiatan itu juga dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri – H. M. Nursiah, Sekretaris Daerah Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya ST, seluruh OPD dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Selain itu, juga dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB, H Lalu Gita Ariadi dan sejumlah kepala OPD Lingkup Pemprov NTB.
Dalam sambutannya, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri menyampaikan, tradisi Lebaran Topat dan halal bihalal adalah salah satu cara untuk menyulam dan merajut tali silaturahmi dengan saudara, keluarga, tetangga dan sanak famili setelah merayakan hari raya Idul Fitri.
Tradisi ini, Lanjut Lalu Pathul, dari waktu ke waktu dijaga, dilestarikan dan dikelola dengan lebih baik, sehingga lebaran topat juga menjadi momentum merayakan kebahagiaan dalam lingkup yang lebih luas.“Merawat silaturahmi adalah sebuah keharusan, terlebih disaat- saat ini begitu mudah tali persaudaraan yang telah lama dibina, terpecah oleh hal- hal yang remeh temeh dan duniawi. Kecepatan informasi tanpa di imbangi oleh validasi atau tabayyun, cenderung membuat kita terprovokasi yang akhirnya berujung pada putusnya tali silaturahmi,” katanya
Apalagi saat ini, lanjut Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB itu, sudah memasuki tahun politik yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, seringkali terjadi perbedaan pilihan politik yang dapat menggerus solidaritas dan kebersamaan masyarakat. Disatu sisi memutuskan tali silaturahmi adalah sebuah kekeliruan.“Jangan biarkan terserak dan tercerai berai. Maka momentum Idul Fitri kemudian lebaran topat ini dan halal bihalal, kita jadikan sebagai momentum untuk kembali mengokohkan silaturahim diantara kita,” Kata Bupati HL Pathul
Menurut Ketua DPD Gerindra NTB itu, salah satu dosa yang paling sering dilakukan oleh manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian dan saling menyakiti. Maka Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan baik secara individu maupun kelompok.“Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal bi halal. Kegiatan yang terus dilaksanakan oleh umat islam ditanah air setelah melaksanakan hari raya Idul Fitri. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan dan saling memberi kasih sayang,”ucap Bupati.
Namun demikian lanjut Lalu Pathul, halal bihalal semestinya tidak semata- mata dilakukan saat lebaran saja, tetapi harus berkelanjutan dalam kehidupan sehari- hari. Salin memaafkan hendaknya tetap menjadi warna masyarakat Lombok Tengah. “Melalui kesempatan yang berkah ini perkenankan kami atas nama pribadi dan segenap elemen Pemkab Lombok Tengah mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita senantiasa selalu dalam ketaatan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Di akhir kegiatan dilaksanakan pemberian santunan kepada 100 anak yatim piatu dan pemberian hadiah bagi para juara Lomba Pawai Lampion pada malam takbiran Idul Fitri 1445 H.
Dan kegiatan ditutup dengan Tradisi “Begibung” yang merupakan tradisi makan bersama bagi masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok.
Penyajian makan dalam begibung menggunakan nampan atau dalam bahasa Sasak disebut “Nare”. Di atas nare terdapat nasi dalam jumlah yang cukup banyak beserta dengan lauk pauk yang terdiri dari sayuran dan daging dengan bumbu khas sasak.
Tradisi Begibung itu diikuti oleh Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri- dr Haji Muhamad Nursiah S,sos Sekretaris Daerah Lombok Tengah, Haji. Lalu Firman Wijaya ST, seluruh Kepala OPD dan jajaran Forkopimda. Pj Gubernur NTB, Haji Lalu Gita Ariadi dan sejumlah kepala OPD Lingkup Pemprov NTB serta ASN Lingkup Pemkab Lombok Tengah. Dalam Acara ini berjalan dengan lancar dan cukup meriah Namun Sederhana.(*"*).
media. JournalntbNews