Ruwat Desa "Local Wisdom" Yang Dipertahankan Warga Desa Waung Sampai Sekarang


 
Sidoarjo, Journalntbnews.com - Tradisi ruwah desa merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan masyarakat sebagai bersih desa dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas apa yang sudah diperoleh dalam satu tahun. Demikian juga yang dipaksakan Pemdes Waung Kecamatan Kembung Kabupaten Sidoarjo mengadakan ruwat desa dengan  penutupnya pagelaran wayang kulit.

Kepala Desa Waung M. Sunarto Mukhlis  mengatakan Kegiatan ruwat desa ini berlangsung sudah turun temurun mulai dari nenek moyang kita yang tidak bisa kita katakan ini kegiatan yang ke berapa. Sejak adanya Desa Waung ini katanya para sesepuh desa sudah ada ruwat desa. Jadi saya tinggal melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh kepala desa sebelum-sebelumnya.

"Kegiatan ruwat desa sudah diadakan turun temurun dari nenek moyang jadi tidak bisa dihitung yang ke berapa kalinya," kata M. Sunarto Mukhlis

"Tujuan ruwat desa untuk rasa syukur kepada Allah SWT dan memohon keselamatan di kemudian hari," tambahnya

Pak Kades menambahkan tujuan dari ruwat desa adalah meruwat jadi desa diruwat agar  selamat di kemudian hari termasuk pemerintah desa warganya agar dijauhkan dari segala macam Balak atau musibah, diberkahi warganya juga pemerintahan semuanya selamat. Jadi Toto Tentrem Karto Raharjo (keadaan yang tenteram). Hasil pertanian yang melimpah.

Beliau menjelaskan  Alhamdulillah   ini hiburan kami adakan  tidak monoton seperti wayang saja tapi di situ ada  campursari. Di campursari itu saya rasa bukan hanya orang tua-tua saja tapi mereka juga sekarang lebih banyak generasi muda yang  tertarik. Hal itu bisa kita lihat di  anggota campursari banyak yang muda-muda. Itu artinya generasi milenial sekarang itu sudah melestarikan kebudayaan nasional.

"Acara ruwat desa tidak hanya wayang kulit saja tapi juga ada campursari dan lainnya supaya tidak monoton dan membosankan,," Lurah  Mukhlis

Ya Harapan Kita kegiatan ruwat desa yang merupakan lokal wisdom atau kearifan lokal bisa dipertahankan melalui regenerasi kepada generasi milenial dan selalu melakukan uri-uri budaya Nusantara supaya tidak musnah.(msa)

Tags