Rencana Pembangunan Sekolah Taruna Nusantara Di Lombok Tengah Akan Berefek Merusak Lingkungan


Nujumuddin :  Akan Berefek Merusak Lingkungan


Lombok Tengah. (NTB).
Pakar Lingkungan Hidup Dr (c) Nujumuddin menilai bahwa pembangunan Sekolah Taruna  Nusantara yakni di Desa Lantan, kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Berdampak Akan Merusak Lingkungan," sebagaimana pemberitaan yang beredar, bahwa Bupati Lombok Tengah sudah mengusulkan rencana pembangunan Sekolah Taruna Nusantara di Kabupaten Lombok Tengah itu adalah keliru." tegas Nujumuddin Rabu (10/1/2024).

Menurutnya, pihaknya melihat Luas Tanah dalam pembangunan sekolah itu sedikit 35 hingga 40 hektar sepertinya tidak ada koordinasi yang dilakukan di jajaran Pemda Kabupaten Lombok Tengah dalam hal rencana pembangunannya.
Inilah fungsi Wakil Bupati Lombok Tengah menjelaskan pada Bupati bahwa sekolah level ini adalah bukan urusan Pemda kabupaten, tapi merupakan urusan Pemerintah provinsi NTB," walaupun Sekolah Taruna Nusantara ini di bawah Kemeterian Pertahanan, tetap di bawah kontrol Dinas pendidikan Provinsi NTB." ujarnya.
 
Anehnya meski dalam proses kata dia, Perencanan pembangunan sekolah tersebut pihaknya melihat tidak matang dipikirkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Lombok Tengah mestinya mengklarifikasi tentang rencana pembentukan sekolah Taruna Nusantara ini karena Sekolah Dikmen (Pendidikan Menengah) diklaim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi. Bisa digambarkan bahwa dengan berdirinya Sekolah Taruna ini pasti terjadi kerusakan vegetasi dan merusak bentang lapang dimana tanah yang bersifat forous akan mudah tergerus limpasan permukaan (run off) yang mengakibatkan terjadinya erosi. Kalaupun itu bisa terwujud, maka tanah bakal calon lokasi Sekolah Taruna seluas 35 hektar yang berlokasi di Desa Lantan itu harus ditukargulingkan dengan tanah milik Pemda provinsi yang ada di Lombok Tengah seperti di utara dan timur kantor Bupati dan sebelah utara Pertamina Nyerot (tanah pertanian).
Bukan hanya itu, jika berdiri Sekolah Taruna Nusantara ini bisa saja akan merusak sestem Zonasi penerimaan siswa baru. Sebagaimana yang diketahui bahwa beberapa SMA/SMK yang ada di sekitar rencana lokasi itu saat ini memperihatinkan keadaan siswanya karena banyaknya sekolah baik yang negeri maupun yang swasta tumbuh seperti jamur, "kalau kemudian harapan Bapak Bupati tentang rencana pembangunan Sekokah Taruna Nusantara itu untuk meningkatkan SDM di kabupaten Lombok Tengah kurang bisa diterima dengan akal yang sehat sebab ratusan bahkan ribuan anak-anak lulusan SMA/SMK ditambah lagi dengan jumlah lulusan S1 Putra/Putri dari Kabupaten Lombok Tengah sebagai pengangguran yang tidak bisa direkrut oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk bekerja pada instansi pemerintah maupun swasta," bisa dilihat kok datanya contohnya sederhana pada tes PPPK dan CPNS beberapa bulan yang lalu.
Sistem penerimaan siswa baru terutama SMA yang dikelola oleh Pemerintah, berbeda dengan menerima siswa yang dikelola pihak swasta karena harus secara Zonasi. Jadi jika mencari data jumlah siswa di sekolah tingkat SMA itu ada di Dinas Pendidikan provinsi NTB." ungkapnya.

Pria sapaan Akrabnya Pak Nujum ini berharap Kepada pihak pemda Kabupaten Lombok Tengah agar sebaiknya Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah lebih fokus pada iklim kita saat ini yang berkaitan dengan pertanian dan bencana angin yang Kemungkinan bisa terjadi suatu waktu Melanda di Kabupaten Lombok Tengah.

Rencana mitigasinya Iklim Ekstreem ini harus menjadi perhatian pemda supaya memperkecil angka kerusakan lahan dan produktivitas lahan menjadi tidak surut. Sementara itu HL Pathul Bahri  Bupati Kabupaten Lombok Tengah ketika dihubungi media belum bisa memberikan jawaban. (Bersambung)(jntb).

Tags