Seminar FTW 2023 Membawa Petaka" Naipon Ali Tinggalkan Ruangan

 


SANANA, Journalntbnews.com|| Seminar
Festival Tanjung Waka (FTW) 2023 di Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara tentang adat dan bahasa Sula gagal.

Hal tersebut disampaikan  Staf Khusus Bupati  Kepulauan Sula, Fifian adeningsi Mus, Naipon Ali saat di temui dikediamannya, Senin (6/11/23),

Menurut Naipon Ali, ada yang protes dan ada yang pingsan, sehingga pihaknya
 tinggalkan ruangan, "Untuk itu, kata Staf Khusus Bupati  Kepulauan Sula, bahwa Festival Tanjung Waka 2023 Tanggal 4 November 2023 dilanjutkan dengan seminar pembahasan tentang pakean adat Sula dan bahasa Sula bertempat di Stay Home Tanjung Waka, "kata Naipon

Naipon Ali juga menjelaskan bahwa kajian tentang pakean adat sula dan bahasa sula, termasuk kajian ilmiah yang akademis sebagai contoh di tahun 1961, Mentri PTIP(PDK), Prof, Dr, Priyono  telah membentuk team pengkajian tentang bahasa sula yang dipimpin oleh Prof, Dr, Slamet Mulyono dan Prof Halim Amrullah, Namun hasilnya nihil.

"Karena lanjutnya, bahasa sula tidak termasuk rumpun bahasa Austronesia dan bahasa sula berdiri sendiri, dipertanyakan oleh para pakar bahasa dunia" berasal dari nenek moyang manakah bahasa sula itu," ucapnya.

Maka jelasnya lagi, para pemateri harus punya segudang ilmu yang punya rekam jejak sebagai tokoh pendidikan, bukan asal asalan, Tambah Naipon

Salah seorang pemateri yang mengangkat tentang bahasa sula yang berkiblat pada bahasa Figudu, Falahu, Fatce, tanpa menyebut bahasa Mangon, Naipin Ali menyebutnya ini seminar asal asalan atau seminar jadi jadian.

Ketengangan memuncak setelah seorang pemateri menjelaskan pakean adat sula yang berkiblat pada pakean adat ternte, dibantah keras oleh Julri Duwila selaku peserta, dari sinilah ada pesrta yang pingsan dan Naipon ali menganggap seminar yang gagal dan tinggalkan ruangan.

Kepada Naipon Ali, Kami tanyakan bagaiman kalau hasil seminar itu, tetap dibawa ke DPRD untuk disahkan, Naipon Ali menjawab singkat "Itu Petaka" yang berujung musibah dan pasti DPRD menolaknya, "tindasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Toko Agama, Toko Adat, Toko Masyarakat, Toko Pendidikan dan Akademi serta wakil dubes Spanyaol. (Ks)