Photo Ekslusif/// Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah. Ir Muhamad
Lombok Tengah. El Nino ternyata tidak identik datangkan musibah. Malah di musim kemarau ada program khusus penanaman yang dicanangkan Kementrian Pertanian RI seluas 500.000 hektar.
" Kita di Lombok Tengah ditargetkan dapat jatah 3000 hektar," kata Ir. Muhamad Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah saat di ruang kerjanya, Jum'at (08/9/23).
Itu pertanda, Lombok tengah terus dipacu untuk ikut mendorong surplus ketahanan pangan Nasional.
Ia menjelaskan, untuk 3000 hektar tersebut sudah persiapan CPCL. Tinggal menunggu droping bibit dari pusat.
Diungkapkan, dari hasil identifikasi, ada 4 Kecamatan yang berpotensi implementasikan program itu. Keempatnya yakni Kecamatan Pringgerata, Batu Kliang, Batu kliang utara, dan Kopang. Alasannya karena miliki ketersediaan air yang cukup.
" Mesti didukung juga dengan sektor yang bidangi irigasi seperti BWS Nusa Tenggara I dari Dirjen SDA kementrian PUPR RI, agar jadwal pengairan bisa membantu tangani lahan 3000 hektar itu," tukasnya.
Secara umum, El Nino tidak berdampak signifikan di Lombok tengah. Sebab, jika masuk musim ketiga cenderung lebih banyak tanam palawija yang tidak terlalu butuhkan air.
" Bahkan kedelai sudah ada yang panen, dari total 2.575 hektar, rata-rata per 1 hektar hasilkan satu ton," jelasnya.
Dengan sederet upaya oleh Dinas untuk kemajuan pertanian di Lombok tengah. Masyarakat pun diharapkan bisa terus bersinergi dan bekerjasama. Petani juga dituntut dapat mengadopsi tekhnologi pertanian untuk meningkatkan produktifitas.
" Kelancaran irigasi terkait kebutuhan air juga penunjang utama keberhasilan pertanian, dan alhamdulillah saat ini hampir seluruh irigasi tersier sudah di revitalisasi oleh BWS," tandasnya.
Sedangkan terkait mengenai ketersediaan pupuk, ia mengaku sudah diatur secara Nasional. Kewajiban di Daerah hanya menyusun kebutuhan berdasarkan luas areal dan areal tanam terhadap komoditi yang diperbolehkan mendapat subsidi pupuk. (Jntb).
editor. Rossi