Lombok Tengah. Journalntbnews.com.
Untuk menangani Kasus Stunting berupa pencegahan maupun penanganan bagi Masyarakat yang terdampak kasus Stunting di PKM Teratak Kecamatan Batukliang Utara pihak Kapus terus berupaya dalam penanganan kasus Stunting di puskesmas Teratak." program tersebut arahan nya sudah jelas dari mulai dari kegiatan gotong royong gerbek stunting, kemudian bagiamana launching untuk penanganan stunting selama tiga bulan kedepan, itu sudah aksinya sama tentu di berikan makanan tambahan berupa telur, yang di berikan selama tiga bulan." jelas Ners H.Ahmad Safwan,S.kep Kapus Di temui media ini di ruang kerjanya pada Rabu (6/9/2024).
Menurutnya. Dalam penanganan pihaknya bersama Kader Posyandu memberikan Asupan makanan di sejumlah pustu khususnya yang ada di Desa Teratak, dan desa lainnya."
Dimana telur ini di olah langsung oleh kader posyandu nah kader ini sendiri di latih untuk memasak telur biar bukan sekedar namanya telur, tapi ada telur stich, ada telur, dadar, ada telur goreng, jadi berbagai olahan, sehingga menarik minat anak yang menderita stunting, untuk bisa bagaimana memancing gairah atau nafsu makan, kalau misalnya di berikan dalam bentuk telur utuh, itu kan sudah lumrah sudah banyak orang berkaca, boleh saja kita lihat bagaimana ketika ada yang jual stic telur yang di goreng di pinggir jalan yang keliling keliling banyak diminati oleh anak-anak, oleh karena itu bisa itu sebagai modifikasi dari telur itu sendiri dan ternyata evaluasi dari grup grup kader sosial dari desa aik berik, stiling, kemudian kita minta kadernya yang keliling ke rumah rumah keluarga yang menderita stunting, dan langsung di konsumsi." jelasnya.
Dalam kegiatan Tersebut pihak Kapus juga mempunyai Tim Namanya Tim Pemantau pemakan telur (PMT), "jadi bukan sekedar pemberian makanan tambahan saja namun tim ini juga bertugas sekaligus pemantau memakan telur bagi penderita." jelasnya.
Petugas nantinya Memasitikan dilapangan bahwa telur yang diberikan sebanyak dua Terai, misalnya dari pemda Loteng dan Dinas Kesehatan, tujuannya adalah agar tidak disalah gunakan misalnya dipakai Untuk hajatan (roah)." kita ada petugas untuk memantau, petugasnya kita minta partisipasi dari Kader, dialah yang punya tanggung jawab langsung memberikan bantuan kepada yang bersangkutan, setelah sebulan nanti di evaluasi, kami pertugas Kesehatan puskesmas mengukur, menimbang, bagaimana progres setelah penanganan stunting itulah dalam bentuk nyata bagaimana penanganan yang untuk penderita stunting." ulasnya.
Kapsus Batukliang Utara ini juga Menambahkan,
Dalam Rangka kegiatan untuk mencegah stunting itu berikutnya pihaknya menekankan petugas posyandu di masing masing desa agar tetap melakukan edukasi, mulai dari remaja, kemudian ibu hamil, ibu yang baru melahirkan, agar jangan sampai menyumbang stunting baru," oleh karena itu kami petugas itu mengembangkan untuk yang tidak stunting terutama ibu yang hamil diberikan perhatian misalnya berikan makanan tambahan, seperti penanganan stunting di puskesmas Teratak." tutup Ners H Ahmad Safwan, S.Kep.